lemas kaki yang terlanjur jenuh menopang, gemetar..
tiada tertatih..tiada terseok, kaku terpaku, diam..

lidah kelu berucap, terbata-bata...
hela napas menjadi pertanda, sebuah isyarat..

sekali lagi pandangan mata terhalang bayangan semu sebuah kata kemakluman..
batas kewajaran tidak lagi nyata..

tidak lagi ku dengar alam nyanyikan kedamaian,
saat harga diri dikenakan di kepala-kepala mereka

tidak lagi terasa peluk hangat kebersamaan..
saat ego yang mereka peluk erat lekat...


yang aku lihat adalah yang aku pikirkan..
yang aku dengar adalah yang aku pikirkan..
yang aku rasa adalah yang aku pikirkan...

kemana aku tentukan arah,
terbata-bata akan ku-eja perlahan..
"kem-ba-li pu-lang"
Read More..

Tersembunyi keindahan sebuah kasih,
Di balik pesona wibawa yang selalu dipanggulnya setiap hari..
Keanggunan terpancar menjadikannya khas
Hingga tertegun aku dalam masa tiada akhir..

Lihat kembali sudut mata itu,
Visualisasikan sayang yang tulus dan terus menerus..
Meski terhalang sorot pandang yang membuatku terdiam,
Beku..

Rasakan sepasang lengan merangkai,
Memberi kehangatan dalam lelapnya tidur malam yang dingin..
Walau tak sekali tangan itu lelah menghukum..

Dengarkan lagi suara lirih sedih,
Mengalun dalam doa..
Tertulis dalam setiap surat cintanya kepada Tuhan..
Tersebut deretan kata “anak-anakku”

Mama,
Proyeksi sebuah keanggunan khas
Menciptakan keindahan tiada henti, yaitu cinta..
Pesona wibawa mengalir, menata sebuah bingkisan bertema, sayang..
Menyusun kata-kata dalam setiap doa, hingga tersebutlah ia..”anak-anakku”
Read More..
Aku matamu,
Saat sepasang mata itu tak sanggup lagi memisahkan dua jenis huruf yang berbeda
Aku telingamu,
Saat sepasang telinga itu tak sanggup lagi menikmati suara-suara indah penyejuk jiwa
Aku tanganmu,
Saat sepasang tangan itu tak cukup daya untuk setiap hari melakukan hal-hal yang kau suka
Aku kakimu,
Saat sepasang kaki itu tak cukup daya untuk membawamu berkelana ke tempat-tempat impian

Tapi,
Aku tak cukup daya menjadi otakmu..
Yang setiap waktu, setiap detiknya selalu memikirkan keadaanku..
Aku tak cukup sanggup menjadi hatimu..
Yang setiap waktu, setiap detiknya selalu mencintai dengan cinta yang tulus dan terus menerus..

Mama, andalkan aku,
Walau aku tak cukup daya dan upaya..
Tak lebih bijaksana..



Read More..

tinggalkan pesan


ShoutMix chat widget