lemas kaki yang terlanjur jenuh menopang, gemetar..
tiada tertatih..tiada terseok, kaku terpaku, diam..

lidah kelu berucap, terbata-bata...
hela napas menjadi pertanda, sebuah isyarat..

sekali lagi pandangan mata terhalang bayangan semu sebuah kata kemakluman..
batas kewajaran tidak lagi nyata..

tidak lagi ku dengar alam nyanyikan kedamaian,
saat harga diri dikenakan di kepala-kepala mereka

tidak lagi terasa peluk hangat kebersamaan..
saat ego yang mereka peluk erat lekat...


yang aku lihat adalah yang aku pikirkan..
yang aku dengar adalah yang aku pikirkan..
yang aku rasa adalah yang aku pikirkan...

kemana aku tentukan arah,
terbata-bata akan ku-eja perlahan..
"kem-ba-li pu-lang"
0 Responses

Posting Komentar

tinggalkan pesan


ShoutMix chat widget